Sekarangada satu SD swasta di Sekura yang dibangun 1970, sejak 1996 sekolah tersebut dikelola Suster Fransiskanes Sambas (KFS) dengan nama SD Budi Mulia Amkur Sekura. (F.Cahyo W.). Untuk membaca Sejarah Singkat Gereja Katolik Bagian Kedua, klik di sini.
Jenazah Suster Wilhelmina Lancaster, yang mendirikan Kongregasi Suster-suster Maria Benediktin, Ratu Para Rasul, hanya mengalami sedikit pembusukan sejak wafatnya empat tahun lalu. Foto Kongregasi Suster-suster Perawan Maria, Ratu Para RasulPenemuan baru-baru ini tentang jenazah seorang biarawati kulit hitam di Missouri, Amerika Serikat AS, terlihat tidak rusak yang menyoroti kekayaan warisan umat Katolik kulit hitam di negara itu, kata para ahli kepada OSV News. Selama penggalian pada 28 April, jenazah Suster Wilhelmina Lancaster dari Kongregasi Suster-suster Maria Benediktin — pendiri Ordo Suster-suster Maria Benediktin Ratu Para Rasul, di Missouri — terlihat sedikit berubah sejak wafatnya pada Mei 2019 dalam usia 95 tahun. Kongregasinya, yang telah berusaha memindahkan jenazahnya ke tempat suci baru, tercengang saat menemukan jenazah biarawati itu masih utuh — meskipun tidak diawetkan, kata komunitas religius itu dalam brosur yang disediakan di biaranya. Jenazah yang utuh telah lama dianggap sebagai tanda kesucian ilahi dalam tradisi Katolik dan Ortodoks, dan lebih dari 100 orang kudus yang dikanonisasi karena jenazah masih utuh. Setelah prosesi rosario pada 29 Mei, jenazah akan diletakan dalam kotak kaca di tempat suci, kata komunitas religius itu, seraya menambahkan devosi kepada Suster Wilhelmina telah “dilakukan rutin”, alasan kanonisasinya “dapat diperkenalkan.” Dalam pernyataan pada 22 Mei, Keuskupan Kansas City-St. Joseph, Missouri, mengakui kondisi jenazah biarawati itu telah “menimbulkan perhatian luas.” Sementara itu, keuskupan menekankan perlunya “melindungi jenazah yang utuh … memungkinkan penyelidikan menyeluruh.” Saat berita menyebar, ratusan peziarah berbondong-bondong ke biara untuk menyentuh dan berdoa dekat jenazah biarawati itu – bersama dengan tiga biarawati Afrika-AS lainnya yang sekarang berada di tahap menuju orang kudus. Kondisi jenazah ini “mewujudkan kebenaran hakiki bahwa sejarah orang kulit hitam ada dan selalu menjadi sejarah Katolik di AS,” kata Shannen Dee Williams, profesor sejarah di Universitas Dayton, Ohio. Saat ini, enam orang Katolik kulit hitam berada dalam tahap menuju kanonisasi Suster Maria Elizabeth Lange 1784-1882, pendiri Kongregasi Suster-suster Maria Benediktin, di mana Suster Wilhelmina menjadi anggotanya sebelum ia mendirikan ordonya sendiri; Suster Henriette Delille 1813-1862, pendiri Kongregasi Suster-suster Keluarga Kudus; Julia Greeley 1833-1918, mantan budak yang mempromosikan devosi kepada Hati Kudus Yesus; Suster Thea Bowman 1937-1990, masuk Kongregasi Suster-suster Fransiskan Adorasi Abadi; Pierre Toussaint 1776-1853, mantan budak yang menjadi pengusaha dan dermawan; dan Augustus Tolton 1854-1897, mantan budak yang menjadi imam Katolik kulit hitam pertama dari AS. Williams mengatakan kepada OSV News bahwa Suster Wilhelmina – lahir tahun 1924 sebagai Maria Elizabeth Lancaster di St. Louis – adalah “keturunan kulit hitam beragama Katolik yang menjadi budak” selama era Jim Crow 1870-1950. Dalam brosur yang dirilis setelah wafatnya, Suster Wilhelmina mengatakan orangtuanya telah mendirikan sekolah menengah Katolik untuk para siswa kulit hitam sampai uskup agung pada saat itu “mengakhiri diskriminasi orang kulit hitam di keuskupan itu.” Salah satu dari delapan ordo dari orang kulit hitam dalam sejarah AS, Tarekat Oblat berdiri sebagai “persaudaraan Katolik Roma pertama di dunia modern yang didirikan oleh wanita keturunan Afrika,” kata Williams. “Sejak awal abad ke-19, Suster-suster Oblat mempromosikan panggilan kepada pemudi Katolik kulit hitam yang terpanggil untuk hidup religius, tetapi melarang masuk ke ordo Oblat kulit putih semata-mata atas dasar warna kulit dan ras di AS, Kanada, Amerika Latin dan Karibia.” Suster-suster Oblat kemudian “mendirikan tiga ordo,” kata Williams Suster-suster Hati Maria Tak Bernoda; Suster-suster Fransiskan dari Hati Maria Yang Maha Mulia; dan Suster-suster Maria Benediktin, Ratu Para Rasul, yang didirikan oleh Suster Wilhelmina. Komunitas Suster-suster Maria Benediktin Ratu Para Rasul kemudian pindah ke daerah pedesaan di keuskupan Kansas City-St. Joseph tahun 2006 atas undangan Uskup Robert W. Finn. Awalnya didirikan sebagai asosiasi umat beriman, komunitas tersebut diangkat tahun 2014 menjadi status Institut Religius Keuskupan. Tahun 2018, komunitas itu memperoleh pengakuan resmi sebagai biara. Suster Wilhelmina bendita-cita “Ordo Maria Benediktin antar-ras dan kontemplatif”, yang “menjembatani perbedaan rasial dalam Gereja Katolik,” kata Williams. Jenazah Suster Wilhelmina juga menegaskan kembali panggilan universal untuk kekudusan, kata Pastor Stephen Thorne, seorang imam dari Keuskupan Agung Philadelphia dan direktur proyek khusus untuk Kongres Katolik Kulit Hitam Nasional di Baltimore. Ketika umat Katolik kulit hitam bersiap untuk berkumpul pada Juli untuk Kongres Katolik Kulit Hitam Nasional – yang diselenggarakan pada berbagai interval sejak 1889 – Pastor Thorne mengatakan dia berharap akan merenungkan lebih dalam tentang kehidupan Suster Wilhelmina. Sumber Nuns incorrupt remains point to rich heritage of US black Catholics
media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia. Telepon: +6221 72780307 Mobile: +62812-8022-4799
ORDO / KONGREGASI IMAM-IMAM 1. Imam Deosesan / Praja Pr Keuskupan Agung Jakarta Seminari Tinggi KAJ Yohanes Paulus II 2. Serikat Xaverian SX 3. Kongregasi Murid-Murid Tuhan CDD 4. Kongregasi Hati Maria Tak Bernoda CICM 5. Kongregasi Misi atau Lazaris CM 6. Kongregasi Sengsara Yesus CP 7. Kongregasi Redemptoris CSsR 8. Misionaris Hati Kudus Yesus MSC 9. Misionaris Keluarga Kudus MSF 10. Ordo Salib Suci OSC 11. Ordo Saudara-Saudara Dina Fransiskan OFM 12. Ordo Saudara-Saudara Dina Kapusin/Ordo Fratum Minorum Capuccinorum OFMCap 13. Ordo Saudara-Saudara Dina Konventual/Ordo Fratum Minorum Conventualium OFMConv 14. Ordo Karmelit 15. Kongregasi Maria Yang Terkandung Tak Bernoda/Oblat Maria Imamaculata OMI 16. Imam-Imam Hati Kudus Yesus SCJ 17. Serikat Salesian Don Bosco SDB 18. Serikat Yesus SJ 19. Kongregasi Hati Kudus Yesus dan Maria 20. Serikat Sabda Allah SVD KONGREGASI BRUDER-BRUDER & Frater Kekal 1. Kongregasi Bruder Budi Mulia BM 2. Kongregasi Bruder Santa Perawan Maria Yang Terkandung Tak Bernoda FIC 3. Bruder ALMA 4. Frater Bunda Hati Kudus BHK KONGREGASI SUSTER-SUSTER 1. Kongregasi Amalkasih Darah Mulia ADM 2. Kongregasi Abdi Kristus AK 3. Biarawati Karya Kesehatan BKK 4. Tarekat Maria Mediatrix TMM 5. Tarekat Santa Perawan Maria Amersfoort SPM 6. Kongregasi Suster Santo Paulus dari Chartres SPC 7. Kongregasi Santa Bunda Maria SND 8. Kongregasi Fransiskus dari Perkandungan Tak Bernoda Bunda Suci Allah SFIC 9. Kongregasi Suster Fransiskus Dina SFD 10. Tarekat Cintakasih dari Maria Bunda Berbelaskasih SCMM 11. Kongregasi Hati Kudus Yesus RSCJ 12. Kongregasi Putri Bunda Pengasih Gembala Baik RGS 13. Tarekat Putri Reinha Rosari PRR 14. Serikat Puteri Kasih PK atau sumber lain 15. Kongregasi Suster Sang Timur PIJ 16. Kongregasi Penyelenggaraan Ilahi PI 17. Tarekat Putri Bunda Hati Kudus PBHK 18. Ordo Santa Ursula OSU atau sumber lain 19. Kongregasi Suster-Suster Santo Fransiskus OSF 20. Kongregasi Suster-Suster Santo Dominikus OP 21. Kongregasi Suster-Suster Misionaris Claris dari Sakramen Mahakudus MC 22. Kongregasi Kasih Yesus dan Maria Bunda Pertolongan Baik KYM 23. Kongregasi Suster Fransiskan S. Lusia KSFL 24. Tarekat Jesus Maria Joseph JMJ atau sumber lain 25. Kongregasi Suster Belaskasih dari Hati Yesus Mahakudus HK 26. Kongregasi Para Saudari Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel 27. Kongregasi Fransiskanes dari S. Georgius Martir FSGM 28. Kongregasi Suster Fransiskus Misionaris Maria FMM 29. Tarekat Puteri-Puteri Penolong Umat Kristiani FMA atau sumber lain 30. Puteri-Puteri Cinta Kasih Canossian FDCC atau sumber lain 31. Puteri-Puteri Fransiskan dari Hati Kudus Yesus dan Maria FCJM 32. Kongregasi Suster Santo Fransiskus Charitas FCh atau sumber lain 33. Kongregasi Suster Santo Paulus dari Salib CP atau sumber lain 34. Suster Santo Fransiskus Asisi KFS 35. Kongregasi Pengikut Yesus CIJ atau sumber lain 36. Suster-Suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus CB atau sumber lain 37. Suster Fransiskanes Santa Elisabeth FSE 38. Suster Klaris Anda tertarik ? Silahkan hubungi 1. Seminari Menengah Wacana Bhakti Jl. Pejaten Barat No. 10A Ragunan, Pasar Minggu Jakarta 12550 Telp. 021 7804986 – 7804996 2. Seminari Menengah St. Paulus Jl. Bangau No. 60 – Palembang Kotak Pos 30113 Tlp. 0711-351948 3. Seminari Menengah Petrus Canisius Mertoyudan Bambang Soegeng Mertoyudan, Kotak Pos 103 Magelang 56101 Telepon 0293 326718; Fax. 0293 325057. 4. Seminari Menengah Stella Maris Jl. Kapten Muslihat 22 Bogor 16122 Telp. 0251 8385607 – Fax 0251 8381779 5. Seminari Menengah Marianum Jl. Letjen Panjaitan 58 Probolinggo 67219 Telp 0335 429792 ; Fax 0335 429792 6. Seminari Menengah Roh Kudus – Tuka Banjar Tuka – Desa Dalung – Kecamatan Kuta Utara Po Box 18 Sempidi – Denpasar 80351 Telp 0361 245112 ; Fax 0361 245112 Sumber
Tel0341/562436 - Fax 0341/562437. Selain Biarawan Pasionis, di Indonesia hadir juga Biarawati Pasionis: Rubiah (kontemplatif) dan Suster (aktif). "Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawaNya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita". (1 Yoh 3:16)
Tarekat religius atau ordo religius menurut sejarah adalah salah satu kategori lembaga religius Katolik. Santo Fransiskus dari Asisi, pendiri tarekat miskin Saudara-Saudara Hina Dina. Lukisan karya El Greco. Subkategorinya adalah kanonik reguler para kanonik reguler yang mendaraskan ibadat harian, melayani sebuah gereja, dan mungkin pula sebuah paroki; biarawan-biarawati pertapa para rahib atau rubiah yang hidup dan bekerja di dalam biara, dan mendaraskan ibadat harian; biarawan-biarawati miskin para frater, bruder, dan suster yang hidup dari derma, mendaraskan ibadat harian dan, khusus bagi laki-laki, ikut serta dalam karya-karya kerasulan; dan imam reguler para imam yang mengikrarkan kaul-kaul religius dan aktif dalam karya kerasulan. Tarekat-tarekat religius Katolik pertama yang terbentuk pada Abad Pertengahan adalah Tarekat Santo Benediktus, Tarekat Karmelit, Tarekat Saudara-Saudara Hina Dina, Tarekat Dominikan, dan Tarekat Santo Agustinus. Mungkin Tarekat Kesatria Teutonik dapat pula disejajarkan dengan tarekat-tarekat religius perdana ini, karena meskipun dibentuk pada Abad Pertengahan sebagai sebuah tarekat militer, kini telah menjadi sebuah tarekat religius. Pada masa lampau, faktor yang membedakan tarekat-tarekat religius dari lembaga-lembaga religius lainnya adalah kaul yang diikrarkan anggotanya sebagai kaul meriah ketika diterima secara resmi menjadi anggota tarekat. Berdasarkan faktor pembeda ini, tarekat religius yang terakhir adalah Tarekat Saudara-Saudara Betlehem yang terbentuk pada 1673.[1] Meskipun demikian, sepanjang abad ke-20, beberapa lembaga religius di luar kategori tarekat telah mendapatkan izin untuk mengikrarkan kaul-kaul meriah, sekurang-kurangnya kaul kemiskinan, sehingga mengaburkan faktor pembeda ini.
Seorangpejabat senior Vatikan pada Selasa mencoba meredakan ketegangan di antara Vatikan dan para biarawati Amerika Serikat (AS) menyusul teguran terakhir terkait ketaatan dan perbedaan doktrinal. JoĂŁo Kardinal Braz de Aviz, ketua Kongregasi Tarekat Hidup Bakti dan Hidup Kerasulan Vatikan, yang mengawasi ordo-ordo religius pria dan religius wanita, mengatakan ada "masa yang sensitif
Suster Misi Abdi Roh Kudus adalah salah satu tarekat atau kongregasi religius atau ordo keagamaan Katolik yang mempunyai nama resmi "Servae Spiritus Sanctus", yang berarti "Misi Abdi Roh Kudus". Kongregasi ini didirikan oleh Santo Arnoldus Janssen, pada tanggal 8 Desember 1889,[1] bersama dengan dua orang rekan biarawati yakni Beata Maria Helena Stollenwerk dan Beata Josefa Hendrina Stenmanns, di Steyl, suatu tempat di negara Belanda yang berada di wilayah perbatasan dengan negara Jerman. Anggota yang tergabung di dalam kongregasi ini menghayati hidup misioner sebagai biarawati atau lebih dikenal dengan sebutan suster. Santo Arnoldus Janssen, sebelumnya juga mendirikan kongregasi "Serikat Sabda Allah", dalam bahasa Latin "Societas Verbi Divini" atau lebih dikenal dengan "Soverdi" " yakni suatu tarekat misionaris biarawan, yang terdiri dari imam atau calon imam, yaitu frater dan bruder. Berikutnya, dia juga mendirikan kongregasi "Suster Misi Abdi Roh Kudus Penyembahan Abadi" " yakni suatu kongregasi biarawati kontemplatif, yang menghayati hidup dengan menyembah dan berdoa tiada henti, "Adorasi Abadi". "Hiduplah Allah Tri-Tunggal Mahakudus dalam hati umat manusia" menjadi motto yang menyemangati hidup spiritualitas mereka, untuk menjalankan misinya yang meliputi seluruh dunia. Saat ini, jumlah mereka tidak kurang dari 3300 suster yang terdiri dari sekitar 40 kebangsaan dan menyebar di seluruh dunia, di tiga puluh negara. Para Suster Misi Abdi Roh Kudus lebih dikenal dengan " singkatan dari bahasa Latin "Servae Spiritus Sanctus". Di negara-negara yang berbahasa Inggris, dikenal dengan sebutan "Sisters Servants of the Holy Spirit". Di Indonesia, para Suster Misi Abdi Roh Kudus masuk pertama kali di Flores pada tahun 1917. Sekarang sudah berkarya juga di Timor, Jawa, Kalimantan, Bali, Lombok, dan bahkan Sumatra. Karya yang ditangani sangat beraneka-ragam, pendidikan, kesehatan, pastoral, dan sebagainya, sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan bimbingan Roh Kudus.
Namunmenurut Sri Pius VII (1800- 1823), sahabat karib Klemens, ia adalah seorang rasul yang tangguh, suci dan tiang penyangga Gereja. Ia dikenal sebagai Rasul Gereja Vienna. Ia lahir pada tanggal 26 Desember 1751 di Tasswitz, Moravia,bagian dari wilayah Cekoslovakia. Sejak masa mudanya, ia bercita- cita menjadi imam.
Kongregasi Suster-Suster St. Dominikus Indonesia “Dalam sukacita, mewartakan Sabda Kebenaran” Pendiri Ordo St. Dominikus de Guzman Pendiri Kongregasi Pater Dominikus Van Zeeland, OP Spiritualitas, Visi dan Misi Persaudaraan Suster-suster Santo Dominikus yang kontemplatif aktif, hadir dan terlibat dalam Gereja dan masyarakat Indonesia yang majemuk … Karya-karya Suster OP Kongregasi Suster OP tersebar di 6 keuskupan yaitu Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Agung Semarang, Keuskupan Purwokerto, Keuskupan Bandung, Keuskupan Larantuka, dan Keuskupan Surabaya. Agenda & Berita Semua info Komunitas ada di sini Berkat Dominikan Semoga Allah Bapa memberkati kita,semoga Allah Putra menyembuhkan kita,semoga Allah Roh Kudus menerangi kita;dan memberi kepada kitamata untuk melihat,telinga untuk mendengar,tangan untuk melaksanakan karya Allah,kaki untuk berjalan,dan mulut untuk mewartakan Sabda malaikat perdamaian menjaga kitadan akhirnya berkat rahmat Tuhanmembawa kita ke Kerajaan-Nya. Amin Kontak Kami Untuk info dan keterangan lebih lanjut, silahkan tinggalkan pesan di bawah ini
. 287 466 446 33 448 89 495 328
ordo suster katolik di indonesia